Postingan

Jangan Salah Sangka

Gambar
  Berjenggot Tak Berarti Radikalis Oleh: Dudi Farid Wazdi* Diceritakan, hampir 13.000 pria di Tajikistan telah mencukur habis jenggot atas perintah polisi. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari kampanye nasional untuk menangkal penyebaran paham Islam yang radikal. Para   pejabat pemerintah juga mengatakan upaya ini diambil untuk mengatasi apa yang mereka sebut 'pengaruh asing'. TENTU saja,   aturan ini mengundang kontroversi karena, tampaknya ‘kurang relevan’ . Ada banyak pihak yang merasa dipermalukan dan meyakini bahwa: kampanye itu tak berguna atau hanya sekedar menghilangkan rasa takut pada faham radikal, sementara penanganan pada akar masalahnya tak dilakukan. APA DAN KENAPA DENGAN JENGGOT Jenggot ( lihyah ) adalah rambut yang tumbuh pada kedua pipi dan dagu. Jadi, semua rambut yang tumbuh pada dagu, di bawah dua tulang rahang bawah, pipi, dan sisi-sisi pipi disebut lihyah (jenggot) kecuali kumis. (Lihat Minal Hadin Nabawi I’faul Liha , ‘Abdullah bin Abdul Hamid
  SEPERTI   halnya saya, saya yakin Anda pun bisa meramal. Tetapi ada peramal yang sampai saat ini banyak dijadikan rujukan orang-orang. Ia bernama Jayabaya, Raja Kerajaan Kadiri (1135-1159 M). Ia bergelar   Sri Maharaja Sri Warmeswara Madhusudana Wataranindita Suhrtsingha Parakrama   Digjayottunggadewanama . Gelar yang amat panjang itu tertera pada tiga prasasti batu yang ditemukan dan dikenal sebagai peninggalan sang raja, yakni   Prasasti Hantang   (1135 M),   Prasasti Talan   (1136 M), dan Prasasti dari   Desa Jepun   (1144 M). Di antara ramalannya adalah:   ”Wolak-waliking zaman”  (zaman yang sudah terbalik dan atau dibulak-balik) .